Begitu luar biasa semangat para Mahasiswa ketika di kampus, berbagai buku ingin dikaji dan didiskusikan, seolah cita-citanya ingin menjadi bagian aktif dalam membawa perubahan bagi Nusa dan Bangsa. Apakah ini salah, tentu tidak salah duhai jelitaku. namun ijinkanlah aku berbagi resah dan gelisah tentang hal itu:
Pertama, ketika mengkaji buku idealnya harus hirarki, karena begitu banyak generasi muda sekarang terbuai dalam dilema keilmuwan, akibat ter-disintegrasi (alias ilmunya terpisah dari karakter keilmuwan), terjebak dalam buai dinamika keilmuwan. Ilmu begitu banyak alias tidak terbatas, tapi membutuhkan sebuah fokus konsentrasi.
akupun begitu juga dahulu, ingin seperti Ilmuwan Muslim dahulu yang menekuni banyak ilmu, namun ternyata aku tidak jeli membaca biografi mereka. ketika aku baca ulang, beliau menemuki banyak ilmu ada hirarkinya, dan terpenting yaitu berguru langsung dengan menetap di rumah sang guru yang expert di bidangnya atau bertemu dengan intens setiap hari (bimbingan intens), inilah yang sulit didapati sekarang.
untuk lebih dalamnya mengenai kemampuan keilmuwan seseorang ini, ada baiknya dirimu membaca Kitab Ibnu Khaldun yang berbicara tentang perbedaan Insting dan pengetahuan serta pemahaman ilmu.
Kedua, perbanyaklah baca dan mendengar cerita yang terjadi dengan orang-orang hebat setelah lulus kuliah, itu akan sedikit membantu dirimu meraba langkah selanjutnya after graduate.
bersambung.....
No comments:
Post a Comment