Wednesday, 18 April 2018

Tentang Fitrah Manusia

Bismillahirrahmanirrahim, Rabbi zidni 'ilma warzuqni fahma.
kurang lebih dua bulan lagi kita akan memasuki hari raya Idul Fitri, mempersiapkan pertemuan itu berikut ulasan makna fitrah kemanusiaan, 

Menurut Prof. Qomaruddin Hidayat, --ketika memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Yogyakarta--, 
Fitrah manusia setidaknya ada 4 point:
1. Kebenaran (logika) (*)
2. Kebaikan (etika) (**)
3. Keindahan (estetika) (***)
4. Kedamaian. (****)

[*] Fitrah Manusia ingin selalu yang benar, terlebih yang logic. kebenaran itu banyak dan yang paling gampang diukur adalah Matematika. peradaban dibangun oleh kemampuan logic yang diwujudkan dalam formula matematik, dan matematik diwujudkan dalam applied science melahirkan teknologi.

Matematik identik dengan kata "Mizan" dan "Bi Husban".
jika tidak ada kesepakatan kebenaran logis, maka science dan bisnis tidak akan berkembang.

[**] Fitrah kedua adalah manusia senang terhadap kebaikan, norma, etika dan ahlak. kebaikan ini pada dimensi "rasa", standart ukuran kepantasan. 
kebenaran harus didampingi dengan kebaikan. kebaikan mendidik ahlaq budi pekerti.
Scholar itu artinya sarjana, pinter tapi belum tentu cindekia.

[***] Fitrah yang ketiga adalah senang pada keindahan (estetika), kesenian.
misalnya: kita tentu senang pada orang yang pinter, baik dan menarik. itu gabungan dari kebenaran (pinter), kebaikan (karakter) dan menarik (estetika).

[****] Fitrah yang terakhir adalah senang damai. jika ada pertengkaran maka akan gelisah. Damai dimulai pada taraf pribadi, agama, dan bangsa.
Pelembagaan menjaga fitrah mada ada PBB (tingkat bangsa-bangsa) dan polisi (tingkat negara).

jika ada konflik, maka itu deviasi, tapi dorongan ke arah damai lebih besar, perang tidak dapat dihindari, tapi perang selalu di kutuk.
untuk memberantas kejahatan, diperlukan kekerasan. amputasi jika dilihat secara parsial,akan terlihat kejam. tapi, jika dilihat secara keseluruhan karena sayang pada bagian tubuh yang lain. 
kekerasan adalah amputasi.


aku ingin menutup tulisan ini dengan menambahi kata "Fitrah" yang merujuk kepada pengertian "mengenal Tuhan", tambahan ini merupakan tambahan keterangan dari kitab "Kimiyatus Sa'adah / Kimia Kebahagiaan, Karya Imam Al-Ghazali", tentang penyebab gagal mengenal Tuhan.

setidaknya ada 6 perkara:
#1. Gagal mengenal Allah lewat pengamatan, ketidakmampuan indra menghadirkan wujud Tuhan menyebabkan satu kesimpulan bahwa Allah itu tidak ada.
#2. Menolak adanya akhirat. tidak percaya adanya pertanggungjawaban amal perbuatan.
#3. Percaya kepada Allah dan hari akhirat, tapi imannya lemah, yang berkata, "Allah itu Maha besar dan tidak bergantung pada kita, beribadah atau tidak tidak akan ngefek pada-Nya. padahal rententan ibadah itu untuk dirinya sendiri dalam menghadapi gelombang godaan kehidupan.
#4. Orang kafir yang menyangka syari'at itu musykil untuk diwujudkan, terutama menahan syahwat, amarah dan qana'ah.
#5, Menonjolkan kemurahan Allah, mengabaikan keadilan-Nya. yaitu ketika bermaksiat, lalu mengatakan tenang Allah Maha pengampun kok, lupa bahwa Allah Juga Maha Adil.
#6. Kelompok yang mengaku telah mencapai suatu tingkat kesucian tertentu dan tidak lagi dipengaruhi dosa. padahal kenyataannya tidak diperlakukan secara hormat, mendendam bertahun-tahun. yaitu mereka Para mistiskus palsu.


Semoga kita diberi hidayah ilmu yang bermanfaat dunia-akhirat dan hidayah untuk mengamalkan ilmu tersebut.

Wallahua'lam bisshowab. Walhamdulillahirabbil 'alamin.


No comments:

Post a Comment