Bismillahirrahmanirrahim, Rabbi zidni 'ilma
warzuqni fahma.
kurang lebih dua bulan lagi kita akan memasuki
hari raya Idul Fitri, mempersiapkan pertemuan itu berikut ulasan makna fitrah
kemanusiaan,
Menurut Prof. Qomaruddin Hidayat, --ketika
memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Yogyakarta--,
Fitrah manusia setidaknya ada 4 point:
Fitrah manusia setidaknya ada 4 point:
1. Kebenaran (logika) (*)
2. Kebaikan (etika) (**)
3. Keindahan (estetika) (***)
4. Kedamaian. (****)
[*] Fitrah Manusia ingin selalu yang benar,
terlebih yang logic. kebenaran itu banyak dan yang paling gampang diukur adalah
Matematika. peradaban dibangun oleh kemampuan logic yang diwujudkan dalam
formula matematik, dan matematik diwujudkan dalam applied science melahirkan
teknologi.
Matematik identik dengan kata "Mizan"
dan "Bi Husban".
jika tidak ada kesepakatan kebenaran logis, maka
science dan bisnis tidak akan berkembang.
kebenaran harus didampingi dengan kebaikan.
kebaikan mendidik ahlaq budi pekerti.
Scholar itu artinya sarjana, pinter tapi belum
tentu cindekia.
[***] Fitrah yang ketiga adalah senang pada
keindahan (estetika), kesenian.
misalnya: kita tentu senang pada orang yang
pinter, baik dan menarik. itu gabungan dari kebenaran (pinter), kebaikan
(karakter) dan menarik (estetika).
[****] Fitrah yang terakhir adalah senang damai.
jika ada pertengkaran maka akan gelisah. Damai dimulai pada taraf pribadi,
agama, dan bangsa.
Pelembagaan menjaga fitrah mada ada PBB (tingkat
bangsa-bangsa) dan polisi (tingkat negara).
jika ada konflik, maka itu deviasi, tapi dorongan ke arah damai lebih besar, perang tidak dapat dihindari, tapi perang selalu di kutuk.
untuk memberantas kejahatan, diperlukan
kekerasan. amputasi jika dilihat secara parsial,akan terlihat kejam. tapi, jika
dilihat secara keseluruhan karena sayang pada bagian tubuh yang lain.
kekerasan adalah amputasi.
aku ingin menutup tulisan ini dengan menambahi
kata "Fitrah" yang merujuk kepada pengertian "mengenal
Tuhan", tambahan ini merupakan tambahan keterangan dari kitab
"Kimiyatus Sa'adah / Kimia Kebahagiaan, Karya Imam Al-Ghazali",
tentang penyebab gagal mengenal Tuhan.
setidaknya ada 6 perkara:
#1. Gagal mengenal Allah lewat pengamatan,
ketidakmampuan indra menghadirkan wujud Tuhan menyebabkan satu kesimpulan bahwa
Allah itu tidak ada.
#2. Menolak adanya akhirat. tidak percaya adanya
pertanggungjawaban amal perbuatan.
#3. Percaya kepada Allah dan hari akhirat, tapi
imannya lemah, yang berkata, "Allah itu Maha besar dan tidak bergantung
pada kita, beribadah atau tidak tidak akan ngefek pada-Nya. padahal rententan
ibadah itu untuk dirinya sendiri dalam menghadapi gelombang godaan kehidupan.
#4. Orang kafir yang menyangka syari'at itu
musykil untuk diwujudkan, terutama menahan syahwat, amarah dan qana'ah.
#5, Menonjolkan kemurahan Allah, mengabaikan
keadilan-Nya. yaitu ketika bermaksiat, lalu mengatakan tenang Allah Maha
pengampun kok, lupa bahwa Allah Juga Maha Adil.
#6. Kelompok yang mengaku telah mencapai suatu
tingkat kesucian tertentu dan tidak lagi dipengaruhi dosa. padahal kenyataannya
tidak diperlakukan secara hormat, mendendam bertahun-tahun. yaitu mereka Para
mistiskus palsu.
Semoga kita diberi hidayah ilmu yang bermanfaat
dunia-akhirat dan hidayah untuk mengamalkan ilmu tersebut.
Wallahua'lam bisshowab. Walhamdulillahirabbil 'alamin.
No comments:
Post a Comment