Jiwa Hewani dan Pembentukan (Jiwa) Fisik
- Entah mengapa ketika diri ini melihat (sengaja/tidak) paha-paha, pantat-pantat dan payudara-payudara itu menggelora membakar semua gejolak dalam diri.
- Menurut Syaikh Abu Ali bin Sina, “Manusia dikasih pendorong hewani penggeraknya Syahwat dengan Amarah”.
- Untuk menentukan anak kecil apakah dia berakal atau belum, sudah ada jiwa akliyahnya apa belum, kita harus melihatnya apakah mulai mempunyai rasa malu apa belum, jika sudah mempunyai rasa malu berarti sudah mempunyai jiwa akliyah. Kenapa anak kecil itu jika sudah berusia 7 tahun baru bisa dipukul.
- Jadi akal tidak bertempat pada fisik. Sehingga akal itu mampu untuk kau masuki apa saja. Jika belajar sulit untuk masuk, maka butuh pembiasaan.
- Langkah awal pembiasaan dengan kekerasan, keras tidak harus dengan pukulan, keras terkadang kita bisa tidak suka dengan sikap mereka yang tidak belajar. Menurut standart kesehatan, "omongan kasar" sudah termasuk kekerasan. Ini masuk dalam ilmu kesehatan jiwa.
- Syaikh Ibnu Miskawaih menyarankan menitipkan pada orang yang hidupnya susah, supaya dia terbiasa dengan kesusahan dan akhirnya nanti tidak udah menyerah ketika menghadapi masalah-masalah dalam kehidupannya.
- Dilihat dari sudut finansial memang agak berkembang, namun jika dilihat dari durasi kerja, justru makin menambah beban, karena dia tidak mengambil pekerja tambahan. Sehingaa Rasululah kecil hidup dalam kondisi yang keras. Untuk melahirkan Sang Uswah yang kokoh dan tangguh. Orang yang mulutnya ingin meniru Rasulullah apakah tega anaknya dipelihara dalam kondisi seperti itu.
- Yazid bin Umayyah itu juga anaknya ditaruh di Pedalaman waktu kecil, mungkin sampai umur 8 tahunan.
No comments:
Post a Comment